http://reddodo.com/featured-generator.php?d=40&cntry=b2
SILAHKAN KUNJUNGI !!
blog ini dibuat untuk memenuhi tugas dan juga untuk sharing semua karya yang kami buat. created by KELOMPOK 2 XI IPS 2
Selasa, 24 November 2015
kata-kata mutiara film naruto
”Saat kau mengenal kasih sayang , kau juga menanggung resiko kebencian” (Itachi Uchiha)
.”Keberuntungan juga merupakan kekuatanmu” (Guy Maito)
.”Sudah kubilang, aku ya aku, kamu ya kamu, soal siapa yang lebih hebat itu cerita yang membosankan” (Shikamaru Nara)
.”Kau adalah jenius dalam kerja keras (Guy Maito to Rock Lee)
.”Someone who don’t know pain will not know how true peace is like” (Pain)
.”Untuk mencapai tujuan akhirmu, kamu harus bersabar” (Tobi)
http//kata-kata mutiara film naruto.com
.”Keberuntungan juga merupakan kekuatanmu” (Guy Maito)
.”Sudah kubilang, aku ya aku, kamu ya kamu, soal siapa yang lebih hebat itu cerita yang membosankan” (Shikamaru Nara)
.”Kau adalah jenius dalam kerja keras (Guy Maito to Rock Lee)
.”Someone who don’t know pain will not know how true peace is like” (Pain)
.”Untuk mencapai tujuan akhirmu, kamu harus bersabar” (Tobi)
http//kata-kata mutiara film naruto.com
cerpen persahabatan
Jangan Khawatir, Aku Selalu Ada Untuk Mu
Kategori: Cerpen Anak, Cerpen Persahabatan
http//kumpulan cerpen terbaru.com
perjuangan
Ketika saya mampu melewati tajamnya hidup.
Saya mohon kuatkan pendirian dan iman saya.
Karna disaat saya memanjat kebahagiaan nanti.
Dunia tak lagi sama dan bahkan lebih curam dan sangat tajam
PUISI PAHLAWAN
Puisi Pahlawan
Puisi Untuk Pahlawanku
demi negeri
kau korbankan waktumu
demi bangsa
rela kau taruhkan nyawamu
maut menghadang didepan
kau bilang itu hiburan
nampak raut wajahmu
tak segelintir rasa takut
semangat membara dijiwamu
taklukkan mereka penghalang negeri
hari-harimu diwarnai
pembunuhan, pembantaian
dihiasi bunga-bunga api
mengalir sungai darah disekitarmu
bahkan tak jarang mata air darah itu
muncul dari tubuhmu
namun tak dapat
runtuhkan tebing semangat juangmu
bambu runcing yang setia menemanimu
kaki telanjang tak beralas
pakain dengan seribu wangi
basah dibadan kering dibadan
kini menghantarkan indonesia
kedalam istana kemerdekaan
demi negeri
kau korbankan waktumu
demi bangsa
rela kau taruhkan nyawamu
maut menghadang didepan
kau bilang itu hiburan
nampak raut wajahmu
tak segelintir rasa takut
semangat membara dijiwamu
taklukkan mereka penghalang negeri
hari-harimu diwarnai
pembunuhan, pembantaian
dihiasi bunga-bunga api
mengalir sungai darah disekitarmu
bahkan tak jarang mata air darah itu
muncul dari tubuhmu
namun tak dapat
runtuhkan tebing semangat juangmu
bambu runcing yang setia menemanimu
kaki telanjang tak beralas
pakain dengan seribu wangi
basah dibadan kering dibadan
kini menghantarkan indonesia
kedalam istana kemerdekaan
http://anggita-puisi.blogspot.co.id/p/puisi-pahlawan_29.html
Selasa, 10 November 2015
PUISI PEMBUKA GERBANG DUNIA
PEMBUKA GERBANG DUNIA
Oleh : Anonimous
Dulu aku bodoh
Dulu aku sama sekali tak tahu apa-apa
Aku tak tahu cara baca tulis
Aku juga begitu bodoh untuk dapat menghitung
Semuanya berubah saat aku mengenalmu
Kau yang seringkali kusepelkan dengan sabar membimbingku
Kau ajarkan aku baca tulis
Kau tularkan sebundel ilmu hitungan
Kau begitu sabar
Kau begitu teliti dan cekatan mengajari dan membimbingku
Nggak jarang aku putus asa dan malas dalam belajar
Namun, kau mampu membuka gerbang semangatku kembali
Aku tak tahu jika orang sepertimu tidak terlahir di dunia
Akan jadi apakah aku jika orang sepertimu tidak ada
Orang yang membuka jalan menuju masa depa
Orang pembuka gerbang dunia untukku
http://www.diakui.com/puisi-guru-singkat-padat-dan-jelas/
PUISI TANGISAN AIR MATA BUNDA
Tangisan Air mata Bunda
Puisi Monika Sebentina
Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku
Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu
Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku
http://lifeblogid.com/2015/01/13/kumpulan-puisi-ibu-syair-untuk-bunda-tercinta/
Selasa, 03 November 2015
CERPEN CUMA MIMPI
Semalam aku bermimpi lagi. Mimpi yang penuh misteri. Rasanya aku berada di 2500 tahun yang lalu. Dalam mimpi itu aku melihat seorang lelaki yang berada di atas sebuah bukit. Lelaki hitam yang berbaju hitam sedang menunggang kuda hitam. Ketika itu senja hari. Matahari terus beranjak menuju peraduannya. Lelaki itu memandangku dengan tampang yang menyeramkan. Matanya tajam bagai singa yang siap menerkamku. Ku perhatikan dia dengan seksama. Perlahan dia bergerak menuju ke arahku. Menyadari hal ini aku pun pasang kuda-kuda lalu berlari sekencang-kencangnya.
Bayangkan. Dia berkuda sementara aku hanya bermodal dua kaki, tentu dengan mudah dia bisa menyusulku. Tapi tidak! Aku adalah pelari ulung. Dengan kecepatan 60 km per jam aku mampu mendahuluinya hingga melewati tiga gunung. Terus ku berlari tanpa sedikit pun ingin menoleh ke belakang. Dengan napas terengah-engah aku berhenti sejenak dan menoleh ke belakang. Memastikan bahwa dia tidak menyusulku lagi. Belum ada tanda-tanda dia akan menyusul. Maka aku pun beristirahat sejenak. Bersandar pada sepotong kayu tua yang tertancap tegak.
Tiba-tiba.. GUBRAAKK!! Aku jatuh terbaring. Kayu itu sudah sangat rapuh. Ternyata kayu itu salah satu tiang bekas reruntuhan bangunan tua. Konon, bangunan ini adalah rumah seorang seniman yang menjauh dari keramaian. Sedang asyiknya aku melihat-lihat reruntuhan itu, terdengar derap langkah kaki kuda. Dia datang lagi! Aku pun langsung berlari menjauh. Tapi.. braak!!! bruukkk!! Lagi-lagi. Aku terperosok ke dalam lubang rahasia di tengah-tengah bekas reruntuhan. Lubangnya lumayan dalam, sekitar 3 meter. Tidak mungkin bagiku untuk naik lagi ke permukaan. Ku pandangi sekeliling, remang-remang ku sadari, RUANG BAWAH TANAH. Aku melangkah menyusuri lorong di ruang bawah tanah tersebut.
Whuuusshhh!!! Aaaa!!! Lelaki itu!!!
Whuuusshhh!!! Aaaa!!! Lelaki itu!!!
Dia mendekat sambil berlari. Kudanya tertinggal di luar. Larinya lumayan kencang juga. Hampir saja aku kewalahan dan putus asa. Sementara dia terus mengejarku. Kini aku berada di persimpangan dua lorong. Aku bingung, pilih kanan atau kiri. Tengah kebingungan dia mulai mendekat lagi. Langsung aku pilih lorong yang kanan. Terus berlari. Panjang sekali lorongnya, seolah tak berujung. Setelah jauh berbelok-belok di dalam lorong. TRAAANG!! ke luar ke tempat terbuka, yaitu labirin! Aduh, apalagi ini? Bagaimana aku bisa ke luar? Tamatlah aku!! Kembali ke belakang tak mungkin, ada dia. Lagian gak ingat lagi kelok-kelok lorongnya.
Terpaksa masuk labirin. Mutar-mutar, keliling-keliling mencari jalan ke luar. Di sudut lain dalam labirin, lelaki tadi juga melakukan hal yang sama. Pelan-pelan aku terus berusaha mencari jalan ke luar. Tapi kok kembali ke tempat semula? Saat itu berkelebat bayangan seseorang. Aku berbalik arah mencoba jauh darinya. Terus lagi mencari jalan ke luar. Dan.. Aaaaa!!! dia melihatku! Wadaw!! Lari!!
Untungnya ini adalah labirin. Dia pun menghilang lagi. Ku coba lagi, lagi-lagi ku coba untuk mencari jalan ke luar. Kalau ku perhatikan, labirin ini berbentuk heksagonal raksasa. Dindingnya adalah tanaman liar berduri yang hidup dengan rapat satu sama lain. Labirin ini sungguh membuatku pusing. Eee… lagi-lagi dia melihatku. Kali ini dia terus mengejarku dan semakin dekat saja jaraknya, hingga aku terdesak di jalan buntu.
Deg-deg-deg. Detak jantungku tak karuan. “Bagaimana lagi nih?” gumamku dengan perasaan kalut plus takut.
Dia muncul di depanku dan perlahan mendekat. Dengan raut wajah sinisnya dia terus mendekat. Tubuhku menggigil gemetaran. Gigi-gigiku gemelutukan bagai suara mesin traktor. Lututku bergetar bagai tanah diguncang gempa 10 SR. Di tengah kondisi yang tak karuan itu aku hanya bisa berharap agar aku diteleportasi saja.
Dia muncul di depanku dan perlahan mendekat. Dengan raut wajah sinisnya dia terus mendekat. Tubuhku menggigil gemetaran. Gigi-gigiku gemelutukan bagai suara mesin traktor. Lututku bergetar bagai tanah diguncang gempa 10 SR. Di tengah kondisi yang tak karuan itu aku hanya bisa berharap agar aku diteleportasi saja.
Cling!! whiisshh!! whiisshh!! Wuzzz!!! Benar, aku diteleportasi. Tapi, aku heran. Kok orang rame sekali di sekelilingku. Apa yang terjadi? Hah? Ruang konferensi pers? Apa iya?
“Mas Andrea, tolong tanda tangannya dong,” ucap seseorang yang membuyarkan keherananku.
“i..i..ya..” kataku gugup.
“Mas Andrea kini jadi bintang ya..” ledek yang lain.
“Jadi bintang? Bintang apa? Tadi kan aku di labirin dan hari hampir gelap. Kenapa sekarang bangunannya sudah berubah?” gumamku.
“Mas Andrea, tolong tanda tangannya dong,” ucap seseorang yang membuyarkan keherananku.
“i..i..ya..” kataku gugup.
“Mas Andrea kini jadi bintang ya..” ledek yang lain.
“Jadi bintang? Bintang apa? Tadi kan aku di labirin dan hari hampir gelap. Kenapa sekarang bangunannya sudah berubah?” gumamku.
Cklik! Cklik! Aku terus-terusan dipotret banyak orang. Nampaknya ini penghujung 2013! Dan aku? Bakal jadi bintang atau memang bintang?! Belum habis keherananku itu, tiba-tiba lelaki yang tadi mengejarku muncul. Whuaaa!!! “Tolong!! tolong!! tolong!!”
“Mas.. Mas.. Mas Andreaa!!!! Banguuunnn!!!” teriak adikku tepat di samping telingaku.
“tolong…” kataku lirih.
“Tolong apaan? Dari tadi teriak-teriak minta tolong kayak orang kesurupan. Kirain ada gerangan apa yang terjadi padamu. Mimpi buruk ya?” tanyanya dengan menahan tawa.
“Emm.. gak apa-apa kok.. syukurlah cuma bunga tidur,” jawabku sambil berusaha menenangkan diri.
“Mas.. Mas.. Mas Andreaa!!!! Banguuunnn!!!” teriak adikku tepat di samping telingaku.
“tolong…” kataku lirih.
“Tolong apaan? Dari tadi teriak-teriak minta tolong kayak orang kesurupan. Kirain ada gerangan apa yang terjadi padamu. Mimpi buruk ya?” tanyanya dengan menahan tawa.
“Emm.. gak apa-apa kok.. syukurlah cuma bunga tidur,” jawabku sambil berusaha menenangkan diri.
Aku dapati diriku sudah ada di kamar. Ku pandangi seisi kamar. Wallpaper kamarku bertema alam bebas. Nampak juga poster bergambar koboi yang sedang menunggang kuda sambil memutar-mutar laso di tangannya. Pandanganku tertahan pada sebuah papan, papan yang ku gunakan untuk menempel catatan-catatan penting. Ku baca: “DL menulis novel tinggal 35 hari lagi!!”
“Alamak!! Harus buruan nih…”
“Alamak!! Harus buruan nih…”
The End
Cerpen Karangan: Anwar Suradi
Blog: anwarsuradi.blogspot.com
Blog: anwarsuradi.blogspot.com
http://cerpenmu.com/cerpen-lucu-humor/cuma-mimpi.html
puisi kecewa
https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAUQjhxqFQoTCJ23i5PL88gCFQQblAodhv4OoA&url=http%3A%2F%2Fgambargambar.co%2Fkata-kata-cinta-sedih.html%2Fgambar-kata-kata-puisi-sedih-kecewa&psig=AFQjCNEn3vOSJ0Ld23bVkK3EvudxQUAg6g&ust=1446617157547071
puisi sahabat sejati
https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAUQjhxqFQoTCLTd_qLK88gCFQWblAodhfMHnw&url=http%3A%2F%2Fromanikarumahhorbo.blogspot.com%2F2012%2F11%2Fpuisi-sahabat-sejati.html&bvm=bv.106379543,d.dGo&psig=AFQjCNGU937ERNsZrFVrzWwfzXJ5k0IqcA&ust=1446616927855481
Langganan:
Postingan (Atom)