Manusia Purba di Indonesia
1. Pengertian
manusia purba
Manusia purba
(prehistoric people) adalah jenis manusia purba yang hidup jauh sebelum
mengenal tulisan ditemukan. Manusia purba diyakini telah mendiami bumi sekitar
4 juta tahun yang lalu. Akan tetapi, para ahli sejarah meyakini bahwa jenis
manusia pertama telah ada di muka bumi ini sekitar 2 juta tahun yang lalu.
Karna lamanya waktu, sisa-sisa manusia purba membatu atau berubah mnjadi fosil.
Oleh karena itu, manusia purba juga sering disebut manusia fosil.
Menurut Eugebe Dubois,
kehidupan manusia purba pada masa pleistosen (zaman es) dan holosen awal
berpusat di daerah tropis seperti di Indonesia. Daerah Indonesia yang berada di
lintang tropis memiliki intensitas sinar matahari yang stabil sehingga suhu
menjadi hangat dari pada di daerah belahan bumi lain yang mengalami zaman es.
Fosil-fosil manusia purba yang di temukan oleh para ahli kebanyakan berupa
tengkorak dan tulang yang berserakan di sekitar sungai. Penemuan fosil-fosil
tersebut ditemukan pada lapisan alluvial
2. Jenis-Jenis
Manusia Purba di Indonesia
a. Meganthropus
(Manusia Besar)
Meganthropus berasal dari dua kata. Megas artinya besar atau raksasa dan anthropus artinya manusia. Jenis manusia purba Meganthropus ditemukan oleh Van Koenigswald pada tahun 1936 di daerah Sangiran. Hasil penemuannya ini sering dikenal dengan nama Meganthropus Palaeojavanicus, artinya manusia raksasa dari Jawa. Jenis manusia ini memiliki rahang kuat dengan badan yang tegap. Mereka diperkirakan hidup dengan cara mengumpulkan bahan makanan, terutama tumbuh-tumbuhan. Meganthropus diperkirakan hidup sekitar dua sampai satu juta tahun yang lalu sejak penelitian.
Meganthropus berasal dari dua kata. Megas artinya besar atau raksasa dan anthropus artinya manusia. Jenis manusia purba Meganthropus ditemukan oleh Van Koenigswald pada tahun 1936 di daerah Sangiran. Hasil penemuannya ini sering dikenal dengan nama Meganthropus Palaeojavanicus, artinya manusia raksasa dari Jawa. Jenis manusia ini memiliki rahang kuat dengan badan yang tegap. Mereka diperkirakan hidup dengan cara mengumpulkan bahan makanan, terutama tumbuh-tumbuhan. Meganthropus diperkirakan hidup sekitar dua sampai satu juta tahun yang lalu sejak penelitian.
b. Pithecanthropus
(Manusia Kera Berjalan Tegak)
Jenis Jenis Manusia Purba Di Indonesia - Pithecanthropus merupakan jenis yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Hasil penemuan di Indonesia, antara lain Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Mojokertensis, dan Pithecanthropus Soloensis. Pithecanthropus Erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1891 di Trinil. Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di Jetis dekat Mojokerto Jawa Timur oleh Von Koenigswald. Pithecanthropus Soloensis sementara itu ditemukan di Ngandong, lembah Bengawan Solo oleh Von Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth. Beberapa ciri manusia Pithecanthropus, antara lain sebagai berikut.
Jenis Jenis Manusia Purba Di Indonesia - Pithecanthropus merupakan jenis yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Hasil penemuan di Indonesia, antara lain Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Mojokertensis, dan Pithecanthropus Soloensis. Pithecanthropus Erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1891 di Trinil. Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di Jetis dekat Mojokerto Jawa Timur oleh Von Koenigswald. Pithecanthropus Soloensis sementara itu ditemukan di Ngandong, lembah Bengawan Solo oleh Von Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth. Beberapa ciri manusia Pithecanthropus, antara lain sebagai berikut.
Ciri Ciri Manusia Purba Pithecanthropus :
·
Pada tengkorak, tonjolan keningnya tebal.
·
Hidungnya lebar, dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol.
·
Tinggi sekitar 165–180 cm.
·
Pemakan tumbuhan dan daging (pemakan segalanya).
·
Memiliki rahang bawah yang kuat.
·
Memiliki tulang pipi yang tebal.
·
Tulang belakang menonjol dan tajam.
·
Perawakannya tegap, mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk
yang besar dan kuat.
c. Homo
Jenis Jenis Manusia Purba Di Indonesia - Ada dua jenis fosil homo yang ditemukan di Indonesia, yaitu Homo Wajakensis dan Homo Soloensis.
Manusi Purba Homo Wajakensis berarti manusia dari Wajak. Eugene Dubois menemukan fosil ini pada tahun 1889 di dekat Wajak, Tulungagung Jawa Timur. Homo Wajakensis diperkirakan menjadi nenek moyang dari ras Australoid yang merupakan penduduk asli Australia.
Manusia Purba Homo Soloensis adalah manusia dari Solo ditemukan di Ngandong, lembah Bengawan Solo antara tahun 1931–1934. Penemunya adalah Ter Haar dan Oppenorth. Kehidupan Homo Soloensis sudah lebih maju dengan berbagai alat untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup dari berbagai ancaman.
Ciri-ciri Manusia Purba homo :
Jenis Jenis Manusia Purba Di Indonesia - Ada dua jenis fosil homo yang ditemukan di Indonesia, yaitu Homo Wajakensis dan Homo Soloensis.
Manusi Purba Homo Wajakensis berarti manusia dari Wajak. Eugene Dubois menemukan fosil ini pada tahun 1889 di dekat Wajak, Tulungagung Jawa Timur. Homo Wajakensis diperkirakan menjadi nenek moyang dari ras Australoid yang merupakan penduduk asli Australia.
Manusia Purba Homo Soloensis adalah manusia dari Solo ditemukan di Ngandong, lembah Bengawan Solo antara tahun 1931–1934. Penemunya adalah Ter Haar dan Oppenorth. Kehidupan Homo Soloensis sudah lebih maju dengan berbagai alat untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup dari berbagai ancaman.
Ciri-ciri Manusia Purba homo :
·
muka lebar dengan hidung yang lebar;
·
mulutnya menonjol;
·
dahinya juga masih menonjol, sekalipun tidak seperti jenis
Pithecanthropus;
·
bentuk fisiknya sudah seperti manusia sekarang;
·
tingginya 130–210 cm;
·
berat badan 30–150 kg;
·
hidupnya sekitar 40.000–25.000 tahun yang lalu.
Homo
Soloensis
dan Homo Wajakensis kemudian
mengalami perkembangan. Jenis homo ini diberi nama Homo Sapiens. Homo Sapiens lebih sempurna dilihat dari cara
berpikir walaupun masih sangat sederhana. Homo Sapiens berarti manusia cerdas,
diperkirakan hidup 40.000 tahun yang lalu setelah penelitian. Jenis inilah yang
nantinya menjadi nenek moyang bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA